Senin, 08 November 2010

BlackBerry 100% Original Baterai

DX-1  (Storm, Odin, javelin)
Harga            : Rp.220.000
Ongkos Kirim :Free for Jakarta, lainnya tambahkan selisihnya

CS2 (Gemini, 83xx)
Harga            : Rp.160.000
Ongkos Kirim : Free for Jakarta, lainnya tambahkan selisihnya

MS1 (Onyx, Bold 9000)
Harga            : 300.000
Ongkos Kirim : Free for Jakarta, lainnya tambahkan selisihnya


Blackberry Car Charger (Micro USB) 100% Original

Authentic Product for BlackBerry
Input                     : 10.0VCD - 16VDC
Otuput                  : 5V = 0.5 A
Harga                    : Rp.160.000
Ongkos Kirim     : Jakarta Free , luar Jakarta kurangi selisihnya



Amankah charger di mobil?

OTOMOTIFNET - Bagi yang sering mondar-mandir, biasanya sedia charger untuk baterai handphone di mobil. Uniknya, selalu muncul mitos kalau charger mobil kurang baik dibanding charger rumah. Pernahkah Anda berdebat mengenai hal ini dengan rekan atau kenalan Anda? Nah, kali ini OTOMOTIF akan mengulas apa yang sebenarnya terjadi kalau Anda mencolokkan soket charger ke telepon selular selama berada di dalam mobil. Penasaran kan?

Overcharge
Menilik dari segi kepraktisan, punya beberapa charger memang sangat berguna. Kapan pun dan di mana pun baterai telepon genggam sekarat, bisa langsung ngecas. Enggak hanya di rumah atau kantor, charger khusus buat di mobil pun banyak dijual di pasaran.

Terlepas dari asli atau tidaknya si peranti cas-casan itu, fungsinya sebenarnya mirip. Bedanya, hanya sumber arus untuk melakukan charging. Kalau charger rumah menggunakan arus bolak balik (AC/ alternating current) 220 volt, maka car charger menyesuaikan kelistrikan mobil yang pakai arus searah (DC/ direct current) 12 volt. Nah, kira-kira apa penyebab munculnya mitos charger mobil tidak stabil dan bikin handphone punya umur lebih pendek? Bisa jadi karena tegangan dalam kelistrikan mobil bisa turun-naik. Kejadian ini bisa saja terjadi saat mobil berjalan karena terjadi recharging dari alternator ke aki.

Menanggapi hal itu, lebih baik kita cermati sistem pengisian mobil masa kini. “Seharusnya tidak masalah. Karena pengisian alternator diatur oleh IC. Saat mesin hidup, tegangan pengisian maksimal 14,7 volt. Itu masih normal,” beber Atek, pemilik Galeri Alternator, bengkel spesialis pengisian mobil di Haji Nawi, Jaksel.

Tegangan aki saat mesin mati : 13.02 volt (kiri) dan pada saat mesin dinyalakan : 14.11 volt (kanan)

Sedangkan charger mobil punya batas toleransi untuk input kelistrikannya. Coba cek perhatikan charger mobil Anda, malah peranti masa kini punya kemampuan dipasang pada mobil dengan kelistrikan 12 volt dan 14 volt. Biar jelas, OTOMOTIF coba ukur pengisian di Toyota Avanza. Kalau mesin enggak hidup, tegangan di aki 13,02 volt. Sedangkan di lighter terukur 12,94 volt. Begitu mesin hidup, tegangan di aki jadi 14,11 volt dan di lighter 14,08 volt. Beda sedikit, tetapi tetap dalam batas toleransi.

Tegangan lighter saat mesin mati : 12.94 (kiri) dan pada saat mesin dinyalakan : 14.08 (kanan)

Jadi, selama pengisian mobil masih prima, seharusnya enggak masalah ngecas di mobil. “Saya malah lebih suka ngecas di mobil karena lebih cepat,” tutur pria berkacamata minus ini. Tahu kenapa? Karena charger mobil berjenis rapid charging, beda dengan charger rumah yang slow charging. Hanya saja, ada beberapa mobil yang memang berpotensi membuat masalah. Misalnya yang masih pakai sistem cut-out, atau sering disebut ‘ketot’. “Sistem ini masih berisiko overcharge, kalau tegangan pengisiannya di atas 15 volt,” lanjutnya.

Begitu juga kalau pakai inverter DC-AC, misalnya buat perangkat yang pakai tegangan AC seperti laptop. Inverter punya toleransi tegangan. Misalnya buat kelistrikan 12 volt, rentang kerja alat ini bisa saja antara 10-15 volt. “Kalau inverter, lebih baik dibuatkan jalur kabel langsung ke aki biar lebih stabil. Lalu dibuatkan relay dan sekring biar aktif melalui kontak,” tambah Atek.

Jadi, enggak masalah dipakai kala mesin hidup ataupun mati. Asal, ya itu tadi, enggak overcharge. Kalau tegangan sudah di atas 15 volt, tentu bakal merusak. Enggak hanya peranti yang dituju, berbagai peralatan kelistrikan mobil pun punya risiko yang sama.

Aksesoris gadget

100% Original Capdase for Blackberry
Produk original dari produsen Capdase dengan beberapa type menarik


Alumor Metal Case
Terbuat dari bahan yang melindungi bagian belakang blackberry, namun bagian dalamnya terdapat karet sehingga melindungi bezel dan body dari lecet
Harga            : Rp.110.000
Ongkos Kirim : Tidak Termasuk

Capdase Soft Jacet 2 Xpose
Berbahan seperti latex yang lenturdengan 2 pilihan warna transparant dan berwarna
Harga : Rp.90.000
Ongkos Kirim : Belum termasuk







Polimor
Terbuat dari bahan yang melindungi bagian belakang blackberry, namun bagian dalamnya terdapat karet sehingga melindungi bezel dan body dari lecet 
Harga : Rp.110.000



Alumor & Polimor
Gambar sebelah kiri adalah type alumor untuk gemini dan sebelah kanan type Polimor untuk Bold 9000
Harga : Rp.110.000
Ongkos Kirim : Belum termasuk
 
Otterbox
Type Impact : (Pelindung dengan bahan silicon yang kuat dan kencang : Rp.185.000
Type Commuter : Pelindungan maksimal dengan 2 pelindung (Karet+plastik keras) Rp.310.000
Type Defender : Dengan 2 perlindungan (Karet+Plastik) serta belt untuk pinggang Rp : 400.000